BeritakanID.com - Mirzani mengungkapkan putra keduanya mengalami trauma mendalam terkait penangkapan dirinya oleh Polres Serang Kota yang dilakukan di area publik. Termasuk, penggerebekan yang dilakukan di rumah juga di depan anak-anaknya.
Nikita Mirzani menyesalkan penangkapan atas kasus UU ITE laporan Dito Mahendra itu dilakukan di hadapan ketiga anaknya.
Nikita pun kemudian menjelaskan kronologis penangkapannya saat bersama anak-anaknya di Senayan City, beberapa waktu lalu.
“Kejadiannya cepat banget, aku kalau enggak syuting bawa anak-anak makan, nonton atau segala macam. (Saat itu), lagi benar-benar sama Loly, Azka, Arkana ikut semua,” sebutnya.
Dia mengatakan sejak awal masuk Senayan City memang sudah merasakan tidak enak, karena ada dua perempuan yang membuntuti.
“Awalnya ada dua cewek ngikuti, aku pikir mungkin pengunjung mall. Tapi pas aku makan, (dua orang cewek itu) ada di sana (juga), buntuti. Tapi aku masih positif thinking,” bebernya.
Lalu untuk memastikan, Nikita masuk ke oulet pakaian branded sama Fitri Salhuteru. Dia menduga yang mengikutinya tidak akan ikut belanja ke sana. Perempuan yang membuntutinya hanya berada di depan oulet dan memainkan handphone. “Tiba-tiba dia pas kayak main handphone aku udah curiga,” sambungnya.
Kejanggalan lainnya, ketika hendak keluar dari Senayan City, Nikita mengaku susah menghubungi supirnya. “Aku nunggu hampir 30 menit, biasanya aku telepon gampang dia langsung ke lobi. Kok ini lama, handphone-nya kok enggak aktif, sudah 30 menit baru aktif,” sebutnya.
Dan, begitu mobilnya datang, polisi sudah di lokasi dan menyergapnya. “Tiba-tiba aku langsung dipegang, ‘jangan bergerak’. Aku lagi pegang Arkana (putra bungsunya). Karena depan umum aku santai aja, enggak mungkin aku melakukan perlawanan, apalagi depan anak,” jelasnya.
Nikita pun terpaksa membawa Arkana saat diboyong ke Polres Serang Kota, karena menangis terus saat hendak ditinggal.
Diapun mengatakan perlakuan yang diterimanya seharusnya tidak begitu. “Karena aku sering dilaporin. Aku itu belajar tentang UU ITE seharusnya tidak terjadi seperti itu, pertama didatangi rumah ramai-ramai, kedua penyitaan barang. Aku dilaporin bukan hal besar, bukan ngerakit bom, bukan pengedar narkoba, banyak juga UU ITE yang tidak diperlakukan begitU,” bebernya.
Air matanya tumpah saat dia merasakan sedih mengapa semua polisi melakukan penindakan terhadapnya di depan anak-anaknya.
Baca Juga
“Aku sedihnya kenapa (Polres Serang) ini selalu depan anak-anak aku, aku sedih sebenarnya. Kalau mau melakukan sesuatu hal yang bikin aku malu, silahkan tapi jangan di depan anak aku,” tegasnya.
Yang membuat Nikita sedih juga terkait beredarnya video penangkapan di Senayan City itu.
“Waktu aku di lobi tersebar video banyak banget, duh anak aku kasihan banget, kok bisa sampai kayak gini. Aku nangis pas lihat itu. Pas sudah pulang (dari Polres Serang) aku megang handphone lagi, kok kayak gini, kok enggak diblur muka anak aku, dijadikan bahan olok-olokan sama netizen, sedih,” paparnya.
“Kalau cuma dilaporin aku enggak ada takutnya cuma aku minta tolong jangan pernah anak aku, apalagi diperlihatkan di depan anak aku,” lanjutnya.
Nikita pun menguak trauma yang dialami putranya. “Jujur aja anak aku nomor dua sama nomor tiga traumanya luar biasa, terutama nomor dua karena hatinya lembut,” sebutnya.
Putra keduanya, Azka sudah mulai trauma saat polisi masuk ke rumah mereka mencari barang bukti iPad Nikita untuk disita.
“Loli (putrinya) berani saat penggeledahan dia melawan, tapi tetap ketakutan setiap ada yang datang, ‘itu siapa’, itu siapa’. (Anak) kedua ini sudah tidak mau ketemu sama orang ramai-ramai, si bapak polisi serang datangnya ramai-ramai terus lebih dari 10 orang. (Anak) kedua lagi ke psikolog anak, kayaknya waktu penyitaan barang pas aku puter CCTV ternyata ada keributan sama anak aku nomor satu dan itu di depan anak aku nomor dua,” tuturnya.
Dia juga menyinggung musuh-musuhnya yang lain, untuk jangan mengikutsertakan anaknya jika ingin konfrontrasi.
Nikita bahkan meluapkan emosinya mengingat Indra Tarigan, pengacara yang dilaporkannya karena menghina putrinya, Loli
“Aku enggak pernah setiap masalah sama aku, anaknya enggak pernah aku bawa. Kalau bunuh orang enggak dipidana mau aku congkel matanya (Indra Tarigan),” pungkas Nikita Mirzani.
Sumber: pojoksatu