BeritakanID.com - Anggota Komisi III DPR Fraksi NasDem Taufik Basari mempertanyakan beredarnya diagram Konsorsium 303 ke Kapolri Jenderal Listyo Sigit saat rapat di DPR, Rabu (24/8).
Anggota DPR yang sebelumnya menjadi lawyer ini mengaku tahu banyak dan mempertanyakan perihal diagram Konsorsium 303 ini ke Kapolri. Dia menyebut diagram seperti ini biasa dipakai penyidik polisi.
“Saya kan sebelumnya menjadi lawyer sebelum menjadi anggota DPR Pak. Yang saya lihat biasanya diagram itu dipakai untuk gelar perkara Pak,” tanya Taufik dalam rapat DPR bersama Kapolri di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (24/8).
Taufik Basari lantas menduga diagram Konsorsium 303 yang beredar itu besar kemungkinan dibuat oleh orang-orang dalam Polri.
Hanya saja Taufik sendiri tak merinci siapa anggota Polri yang diduga memunculkan diagram Kekaisaran Sambo dan Konsorsium 303.
“Diagram biasanya itu untuk gelar perkara oleh penyidik. Jangan-jangan ini muncul dari dalam Pak Kapolri,” ujarnya.
Untuk itu, anak buah Surya Paloh di Komisi III DPR ini pun meminta Kapolri agar gerak cepat dalam menangani isi Konsorsium 303 yang makin liar.
“Untuk itu harus cepat penanganannya. Biar tidak muncul lagi isu-isu lain,” ujarnya.
Seperti diketahui, grafik Kekaisaran Sambo dan Konsorsium 303 kini tengah ramai diperbincangkan.
Sejumlah nama-nama jenderal pun mencuat dalam grafik Kaisar Sambo dan Konsorsium 303.
Baca Juga
- Viral Gus Miftah Berkata Kasar ke Penjual Es Teh saat Pengajian, Padahal "Digaji Rakyat" Rp18 Juta per Bulan
- Aipda Robig Tembak Siswa SMK, Kronologi Versi Kapolres dan Propam Berbeda di RDP dengan Komisi III DPR
- Ketahuan Bohong, Aipda Robig Tembak Mati Siswa SMK Bukan karena Tawuran tapi Kesal Dipepet
Setidaknya ada 5 jenderal bintang dua dan satu jenderal berpangkat Brigjen yang diduga terlibat dalam pusaran bisnis gelap yang dipimpin Ferdy Sambo.
Kelima jenderal berpangkat Irjen dan satu pangkat Brigjen itu yakni berinisial Irjen FI, Irjen NA, Irjen SN, Irjen AD, Irjen PP, Brigjen HH.
Belum reda isu Kaisar Sambo dan Konsorsium 303, kini muncul lagi isu grafik Konsorsium Tambang.
Kali ini Konsorsium Tambang itu diduga melibatkan jenderal bintang tiga dan jenderal bintang dua.
Jenderal bintang tiga berinisial AA dan HR diduga yang telah mengatur Konsorsium Tambang di wilayah Medan dan Kaltim.
Konsorsium Tambang ini dibagi menjadi dua kelompok. Dalam grafik, AA disebutkan merupakan kelompok Konsorsium Tambang di wilayah Medan. Sedangkan HR kelompok Konsorsium Tambang Kaltim.
Pada grafik tersebut, disebutkan jenderal bintang tiga itu diduga menerima setoran dana konsorsium 3M x 18 titik lokasi yang ada di Medan.
Sehingga selama sebulan sang jenderal bintang tiga bisa mengantongi setoran sekitar Rp 54 miliar.
Sumber: pojoksatu