BeritakanID.com - Pemerintah belum juga memutuskan nasib harga BBM bersubsidi, meski wacana kenaikan harga sudah lama santer. Di sisi lain, pemerintah mengakui kenaikan harga BBM bakal mendongkrak kenaikan harga produk jadi di konsumen.
Pasalnya, biaya transportasi yang meningkat akan berdampak ke lonjakan harga bahan baku. Yang kemudian berpengaruh ke harga produk akhir.
"Kenaikan harga solar akan meningkatkan biaya logistik dan kenaikan harga produk dengan kenaikan sekitar 10-15%," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam Rapat Kerja dan Konsultasi Nasional (Rakerkonas) Apindo Ke-32, dikutip Rabu (31/8/22).
Agus pun secara terbuka menyebut pemerintah sedang mengambil ancang-ancang dalam menyesuaikan harga BBM. Pasalnya, harga minyak dunia memang sudah tinggi, mencapai US$ 100/barel.
"Kita memahami harga energi terus mengalami kenaikan, pemerintah saat ini tengah godok rencana penyesuaian harga BBM," sebut Agus.
Namun, Agus tidak menyebutkan detil besaran kenaikan harga BBM nantinya. Namun, bagi industri kenaikan tersebut tidak terlalu berpengaruh.
"Berdasarkan data industri besar sedang, pengeluaran untuk bahan bakar dan pelumas di 2019 sebesar Rp 58,7 triliun, dan berperan 1,3% terhadap total biaya produksi. Jika menggunakan angka 2019, maka 2021 pengeluaran bahan bakar mencapai Rp 60 triliun atau 1,4%," sebut Agus.
"Dengan angka tersebut secara umum kenaikan Pertalite tidak terlalu berdampak signifikan ke industri, tapi berdampak sedikit pada karyawan," lanjutnya.
Sementara itu, pengusaha masih berharap pemerintah tidak menaikkan harga BBM.
"Kalau semua pelaku ditanya pasti tidak mau, siapa yang mau? Tapi kan kita tidak bisa mengatakan kita cuma nggak mau, solusinya apa? Makanya pemerintah mencoba saat ini mengatakan karena ini tidak ada pilihan tapi kita coba persiapkan insentif-insentif untuk membantu pelaku. Mungkin disini kita yang harus berkompromi untuk melihat jalan keluar apa," kata Wakil Ketua Apindo Shinta Kamdani dalam kesempatan yang sama.
"Yang jelas kalau ditanya kita nggak siap sekarang. Yang jelas waktunya bukan sekarang. Kita coba mendengar apa insentif, apa yang ditawarkan pemerintah," kata Shinta.
Sementara itu, Sekjen Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Reynaldi Sarijowan menambahkan, kenaikan harga BBM akan berdampak ke lonjakan harga-harga bahan pangan. Apalagi, lanjutnya, saat ini sudah mulai ada tren kenaikan harga sebagai efek psikologis mengantisipasi kenaikan harga BBM.
Sumber: cnbc