BeritakanID.com - Partai Demokrat belum pernah membicarakan tentang kemungkinan Anies Baswedan akan dipasangkan dengan Agus Harimurti Yudhoyono.
Karena itu pihaknya kaget mendengar kuatnya suara di publik agar kedua tokoh tersebut diduetkan pada Pemilihan Presiden 2024 mendatang.
“Nama Anies-AHY ini bukan muncul pertama kali. Ini muncul bahkan dari tahun lalu. Kami saja bingung. Kami tidak pernah mewacanakan ini,” ujar Juru Bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, dalam podcast Ramalan Prabowo-Puan Vs Anies-AHY, Siapa Calon Presiden Terkuat yang ditayangkan live di akun Youtube Tribun Timur, Kamis, 4 Agustus 2022.
Karena di internal Demokrat, katanya melanjutkan, kader dan konstituen partai masih terus menyampaikan keinginan agar putra sulung mantan Presiden SBY yang menjabat Ketua Umum DPP Partai Demokrat tersebut menjadi calon presiden. Atau minimal terlibat dalam kontestasi di Pilpres 2024 nanti.
“Tapi kemudian muncul nama Anies-AHY. Aspirasi dari masyarakat makin kesini makin kencang. Dan luar biasanya sebagian besar survei-survei besar yang kita biasa cermati anggota Persepi dan anggota asosiasi lainnya itu tinggi sekali (suara) Anies-AHY,” paparnya.
Pihaknya pun berterima kasih kepada masyarakat dan juga lembaga survei yang terus mencoba menggali bagaimana keinginan rakyat. Karena partai, kata dia, tidak bisa jalan sendiri. Harus mendengar dan menyerap aspirasi rakyat.
“Partai harus mendengarkan aspirasi masyarakat. Ada usulan Anies-AHY ternyata dalam berbagai survei diadu bisa menang. Bagi kami itu satu hal yang sangat positif. Ini jadi bahan pertimbangan penting bagi kami,” tandasnya.
Baca Juga
Namun, dia menekankan lagi, pihaknya belum berbicara siapa jadi capres atau cawapres di antara dua tokoh tersebut. Selain belum ada pembicaraan resmi di internal, kader partai juga masih menyuarakan agar AHY jadi capres.
“Saya belum berbicara siapa 01 dan 02 ya. Karena kenyataan ada dua kondisi. Kader dan konstituen ingin Mas AHY jadi capres. Kedua, belum ada pembicaraan secara resmi mengenai ini. Nah ini tentu saya belum berbicara banyak,” demikian Herzaky Mahendra Putra.
Soal temuan lembaga survei ini, yang terbaru misalnya dari lembaga survei Indopol yang dirilis pada 15 Juli 2022 lalu. Dari tiga simulasi yang terdiri empat poros, Indopol menemukan pasangan Anies-AHY selalu teratas. Empat poros ini dengan asumsi pasangan pertama diusung PDIP, kedua Gerindra-PKB, ketiga NasDem-Demokrat-PKS, dan keempat Golkar, PPP, dan PAN yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Simulasi pertama: Puan-Erick Thohir, 4,88 persen; Prabowo-Cak Imin, 20,08 persen; Anies-AHY, 34,72 persen; Airlangga-Khofifah, 3,82 persen; dan tidak tahu 36,50 persen.
Simulasi kedua: Puan-Erick: 2,93 persen, Prabowo-Cak Imin, 17,40 persen; Anies-AHY, 30,08 persen; Ganjar-Airlangga, 22,03 persen; dan tidak tahu 27,56 persen.
Simulasi ketiga: Puan-Erick Thohir, 2,52 persen; Prabowo-Cak Imin, 16,50 persen; Anies-AHY, 30,00 persen; Ganjar-Khofifah, 24,55 persen; dan tidak tahu: 26,42 persen.
Sumber: kba