BeritakanID.com - Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra Sandiaga Uno memiliki jasa besar terhadap kemajuan Jakarta. Karena faktor keduanyalah Ibu Kota akhirnya mendapatkan pemimpin yang sangat luar biasa dan warganya menikmati kemajuan dan kebahagiaan.
Betapa tidak, karena peran Prabowo sebagai pimpinan partai dan kerelaan Sandiaga untuk tidak menjadi calon gubernur, seorang dengan integritas tinggi, visi pemerintah yang begitu baik, tata kelola kata dan karya yang sangat mapan, bisa tampil sebagai calon gubernur pada 2017 lalu dan kemudian menang.
“Dia adalah Anies Rasyid Baswedan,” ujar Ketua Umum DPP Jaringan Nasional Milenial Anies (Jarnas Mileanies) Muhammad Ramli Rahim kepada KBA News, Rabu, 16 Agustus 2022.
Tak sekadar menang. Anies benar-benar menunjukkan kelasnya sebagai pemimpin unggul. Hampir lima tahun memimpin Ibu Kota, Anies sukses membuat transportasi Jakarta terintegrasi lewat Jaklingko, berhasil membuat Jakarta mengalami penurunan banjir yang sangat signifikan, terbukti membuat Jakarta damai dalam toleransi dan rukun dalam keberagaman.
Tidak hanya itu, Anies juga sukses membangun entrepreneur Jakarta melalui Jakpreneur, membangun kampung-kampung yang digusur dan mengubah kampung kumuh jadi indah dan nyaman, membuat bangga Indonesia lewat gelaran Formula E dan keberadaan Jakarta International Stadium (JIS) dan beragam pencapaian dan prestasi lainnya.
“Anies Rasyid Baswedan yang diberikan amanah rakyat atas fasilitasi Prabowo dan Sandi sudah menunaikan janji itu dengan baik,” ucapnya.
Meski demikian, diakuinya Anies memang bukan manusia yang sempurna. Karena kesempurnaan itu hanya milik Tuhan. Tapi paling tidak semua janji itu ditunaikan termasuk janji untuk tidak mengkhianati Prabowo.
Terbukti Anies menuntaskan masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Dia sama sekali tidak tergiur dengan godaan politik untuk maju sebagai capres pada Pilpres 2019, apalagi kalau sampai berhadapan dengan Prabowo, sebagaimana disampaikannya dalam wawancara dengan Najwa Shihab melalui program Mata Najwa di Trans 7 edisi 16 Agustus 2018.
“Anies pada Pilpres 2019, sangat berpotensi maju sebagai capres. Tapi komitmen terhadap Prabowo dan rakyat Jakarta harus ditunaikannya. Semua itu sudah dibayar lunas dan tuntas oleh Anies Baswedan,” ujarnya.
Karena itu dia heran video wawancara Najwa dengan Anies tersebut diedarkan kembali terutama pasca Prabowo resmi menyatakan akan maju kembali sebagai capres pada Pilpres 2024 mendatang. Apalagi video tersebut dipotong sehingga rakyat tidak mengetahui konteks yang sebenarnya.
“Video itu sengaja diedarkan seolah-olah Anies tidak akan mencalonkan diri jika Prabowo kembali mencalonkan diri dan di tengah semakin naiknya popularitas dan elektabilitas Anies Baswedan,” paparnya.
Padahal, katanya lagi, semua janji dan komitmen Anies kepada rakyat, termasuk kepada Prabowo sudah ditunaikan. Namun untuk 2024, imbuhnya, tentu saja tidak bisa disamakan dengan 2019. Pernyataan Anies itu disampaikan pada tahun 2018 untuk konteks Pilpres 2019.
Apalagi, Anies juga bukan lagi seorang gubernur pada pilpres mendatang. “Tahun 2024 tentu saja berbeda,” tandasnya.
Sumber: kba