BeritakanID.com - Presiden Joko Widodo dan relawannya dianggap melanggar etika politik karena melakukan pertemuan di Istana Kepresidenan Bogor yang merupakan fasilitas negara.
Peneliti Senior Institut Riset Indonesia (Insis), Dian Permata mengatakan, baik relawan maupun Presiden Jokowi melanggar etika politik dikarenakan melakukan pertemuan di tempat fasilitas negara.
"Keduanya melanggar etika politik," ujar Dian kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (31/7).
Dian yang juga merupakan akademisi Universitas Ibnu Chaldun ini merasa heran, karena relawan malah menjerumuskan Jokowi.
Baca Juga
- Viral Gus Miftah Berkata Kasar ke Penjual Es Teh saat Pengajian, Padahal "Digaji Rakyat" Rp18 Juta per Bulan
- Aipda Robig Tembak Siswa SMK, Kronologi Versi Kapolres dan Propam Berbeda di RDP dengan Komisi III DPR
- Ketahuan Bohong, Aipda Robig Tembak Mati Siswa SMK Bukan karena Tawuran tapi Kesal Dipepet
Menurut Dian Permata, jika ingin melakukan pertemuan dengan Jokowi, maka seharusnya dilakukan di luar Istana.
"Sedari awal, Jokowi menerapkan politik fatsun etika politik. Seperti tidak boleh rangkap jabatan. Ini mengherankan, di akhir masa jabatan Jokowi, justru relawan yang membuat blunder soal fatsun etika politik Jokowi," pungkas Dian.
Sumber: RMOL