Polisi Klarifikasi soal CCTV Rumah Ferdy Sambo, Konon Katanya Begitu

Polisi Klarifikasi soal CCTV Rumah Ferdy Sambo, Konon Katanya Begitu

BeritakanID.com - Polisi klarifikasi soal CCTV komplek Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, komplek rumah Irjen Pol Ferdy Sambo, yang diganti polisi sehari setelah kejadian.

Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Budhi Herdi Susianto mengatakan, pergantian CCTV itu ditujukan untuk kepentingan penyidikan.

Ia menjelaskan, bahwa yang diganti hanya dekoder-nya saja. Bukan kamera CCTV yang terpasang.

“Mungkin yang dimaksud adalah dekoder CCTV lingkungan yang ada di pos, karena yang lama disita (penyidik),” ujar Budhi.

Budhi juga mengamini bahwa CCTV di pos satpam juga disita penyidik yang kemudian diganti dengan yang baru.

Kata Budhi, itu dilakukan agar kamera pengawas atau CCTV bisa tetap beroperasi seperti biasa.

“Pergantian tersebut agar CCTV di lingkungan Kompleks Aspol Duren Tiga tersebut tetap beroperasi, maka diganti yang baru,” katanya, dikutip PojokSatu.id dari Disway.id, Rabu (20/7/2022).

Untuk diketahui, polemik soal CCTV ini bermula dari pernyataan ketua RT di komplek rumah Ferdy Sambo, Seno Sukarto.

Kepada wartawan, Seno mengaku tak mengetahui bahwa polisi mengganti CCTV di komplek perumahan tersebut.

Pasalnya, penggantian itu sama sekali tidak dilaporkan kepada dirinya.
Berdasarkan informasi yang ia terima, CCTV itu diganti oleh polisi yang berseragam preman.

Itu dilakukan hanya sehari setelah kejadian, atau pada Sabtu, 9 Juli 2022.

Namun, Seno baru mengetahui CCTV telah diganti pada Senin (11/7/2022) malam setelah ramai pemberitaan baku tembak ajudan Ferdy Sambo.

Seno juga menyebut, ada sejumlah CCTV yang terpasang di berbagai sudut kompleks itu dan terhubung serta berpusat di pos satpam.

“Maksudnya (yang diganti) itu bukan CCTV di rumah Pak Sambo, CCTV alatnya (decoder) yang di pos satpam,” kata Seno kepada wartawan, Rabu (13/7/2022).

“Ya (diganti) dari mereka. Iya (polisi). Enggak ada yang pakai seragam,” sambung dia.

Sebelum melakukan penggantian, tak ada surat penyitaan yang diberikan polisi tak berseragam itu.

Karena itu, purnawirawan Polri bintang dua itu kesal dengan kelakuan polisi yang bertindak seenaknya tanpa ada koordinasi.

“Sampai sekarang saya ketemu aja enggak, terus terang saya juga ya kesal. Saya ini dianggap apa sih. Maaf saja, saya ini Jenderal, loh, meskipun RT,” tandas Seno Sukarto.

Sumber: pojoksatu

TUTUP
TUTUP