BeritakanID.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan sudah menerapkan kebijakan progresif di wilayah ibu kota. Salah satunya adalah menerapkan Pajak Bumi dan Bangunan di tanah kosong di jalan strategis bakal naik dua kali lipat.
Anies mengaku melakukan kebijakan menaikkan pajak dua kali lipat sebagai cara membangun ruang hijau lebih banyak. “200 persen, kalau kosong. Kalau dia (pemilik) ubah jadi taman PBBnya didiskon 50 persen,” kata Anies dalam acara talkshow nasional digelar Tribun Network kemarin.
Intinya kata Anies pihaknya memberi insentif untuk kontribusi dan disinsentif untuk pembiaran. Tujuan utamanya adalah mengkonversi lahan-lahan kosong.
Anies Baswedan mengatakan ke depan bus-bus transportasi umum di ibu kota bakal berbahan bakar listrik. Dia mengaku alasan pihaknya mendorong fasilitas transportasi umum agar membuat integrasi transportasi memudahkan penduduk berpindah dengan mudah. “Dan secara biaya lebih murah,” kata Anies sebagai pembicara utama.
Anies mentargetkan seluruh kendaraan transportasi umum dikonversi ke bahan bakar listrik pada 2030. “Seluruh bus, seluruh angkot semuanya berbahan bakar listrik,” ujar dia.
Saat ini kata Anies pihaknya telah menyediakan 100 kendaraan transportasi umum berbasis listrik. Dia optimistis di akhir tahun 2022 bisa mencapai 200 kendaraan. Inisiator Indonesia Mengajar itu ingin memberi pesan bahwa sebagai kota terbesar di selatan dunia, Jakarta siap memberi kontribusi dalam masalah lingkungan hidup.
“Waktu kita menggelar balapan mobil pun (Jakarta E-Prix) itu balapan yang tidak meninggalkan asap di langit Jakarta. Jadi pilihannya adalah listrik,” ujar Anies.
Anies bersyukur programnya mengajak masyarakat beralih menggunakan moda transportasi umum berjalan mulus. Dia menjelaskan Jakarta dalam konteks integrasi transportasi umum terdapat kenaikan signifikan dari tahun 2017 hingga 2020.
“Lompatannya luar biasa. Pengguna kendaraan umum di Jakarta di tahun 2016 itu 350 ribu per hari. Di tahun 2020, satu juta perhari. Lompatannya tiga kali lipat,” kata Anies.
Anies menjelaskan arti lompatan tiga kali lipat itu adalah berpindahnya masyarakat dalam menggunakan transportasi pribadi ke umum. Asumsinya kata dia kalau armada transportasi umum bertambah berarti pemerintah punya anggaran cukup. Tapi dia bilang kalau penumpang transportasi umum bertambah berarti ada perpindahan perilaku. “Itu yang sedang terjadi di kota ini (Jakarta),” katanya.
Sumber: kbanews