BeritakanID.com - Pengamat politik yang juga Youtuber Refly Harun tidak menampik kecerdasan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Apalagi pergaulan internasionalnya yang luar biasa. Masyarakat yang melihat penampilannya di tingkat dunia juga ikut bangga.
“Kadang-kadang orang melihat Anies itu, kalau di internasional membanggakan. Charming. Gesture-nya, mohon maaflah ya, jauh lebih baik dari incumbent, bahasanya, bahasa tubuh dan lain sebagainya,” kata Refly kepada tamunya politikus senior M. Taufik dalam podcast di akun Youtube Refly Harun, Selasa, 19 Juli 2022.
Namun masalahnya kata Refly, orang masih saja mendiskreditkan Anies Baswedan dengan menyebut hanya bagus dari segi penampilan. Tapi tidak bisa bekerja.
“Biasanya orang cerdas, smart, selalu dihadapkan pada, ‘Kerja enggak bisa cuma pintar ngomong doang’. Selalu dicitrakan seperti itu,” katanya yang lalu meminta tanggapan Taufik.
Taufik menepis anggapan tersebut. Menurut mantan Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta ini, anggapan itu hanya diciptakan oleh orang-orang yang memang tidak mau melihat bagaimana fakta Jakarta saat ini.
“Itu kan orang yang menciptakan citra itu. Dia tidak mau melihat secara batin, secara nurani, secara fakta apa yang terjadi di DKI. Banyak yang dilakukan Anies. Anies melakukan perubahan-perubahan besar,” beber mantan wakil Ketua DPRD DKI Jakarta ini.
Misalnya adalah gelaran Formula E Jakarta pada 4 Juni 2022 lalu. Menurutnya, itu merupakan kaya monumental Anies yang diakui oleh pembalap-pembalap Tanah Air.
Baca Juga
- Viral Gus Miftah Berkata Kasar ke Penjual Es Teh saat Pengajian, Padahal "Digaji Rakyat" Rp18 Juta per Bulan
- Aipda Robig Tembak Siswa SMK, Kronologi Versi Kapolres dan Propam Berbeda di RDP dengan Komisi III DPR
- Ketahuan Bohong, Aipda Robig Tembak Mati Siswa SMK Bukan karena Tawuran tapi Kesal Dipepet
“Dalam sejarah itu kalau saya tanya ke para pembalap-pembalap senior, ‘Itu mimpi gue nih dari kecil ada balapan Fornula di Jakarta. Baru Anies yang wujudkan,” katanya mengutip omongan si pembalap.
Belum lagi Jakarta International Stadium (JIS). Stadion terbesar di Asia dan terbesar kedua di dunia setelah Stadion AT&T di Arlington, Texas, dari segi stadion yang memiliki atap buka-tutup tersebut bukan saja kebanggaan warga Jakarta, tapi masyarakat Indonesia secara umum.
“Karena (JIS) besar sekali dan sangat bagus,” paparnya.
Dia juga menyoroti ulah para haters yang mencap Anies sebagai bagian dari kelompok intoleran. Anies dicap demikian imbas pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.
“Kalau yang menang bukan Anies, itu enggak ada cerita intoleran, macam-macam. Tapi ketika kita yang menang, dicap yang lain. Enggak fair,” pungkasnya.
Sumber: kbanews