BeritakanID.com - Kehidupan Anies Baswedan semasa kuliah di UGM Yogyakarta dipenuhi aksi-aksi demonstrasi. Saat itu kehidupan dunia kampus masih kental dengan aroma kebijakan Normalisasi Kehidupan Kampus/Badan Koordinasi Kemahasiswaan (NKK/BKK).
Mahasiswa tidak boleh bicara politik, hanya boleh kuliah dan kuliah. Mahasiswa berontak, salah satunya Anies Baswedan ini. Tak heran, Gubernur DKI Jakarta ini saat kuliah sering terlibat dalam aksi-aksi unjuk rasa.
“Sudah tidak terhitung berapa kali kami turun ke jalan. Beberapa Anies menjadi pemimpin demonstrasi,” kata teman akrab Anies Baswedan sewaktu SMP hingga kuliah, Wibowo kepada KBA News di Yogyakarta, Rabu, 13 Juli 2022.
Menurut dia, aksi yang dilakukan saat itu benar-benar apa yang dirasakan dari kegelisahan masyarakat. Seperti menolak ajang judi yang dilegalkan pemerintah atau SDSB, menolak sistem perekonomian yang menjurus pada oligarki ekonomi, dan lainnya.
“Turun ke jalan murni panggilan hati, murni karena ketertindasan. Bukan demonstrasi karena pesanan pihak tertentu,” kata Ndoro Bowo, sapaan akrab Wibowo.
Dosen kampus swasta di Yogyakarta ini masih ingat demontrasi saat itu butuh keberanian. Dia menilai aparat saat itu represif terhadap pendemo. Sebelum aksi sudah diintimidasi dan lainnya. “Mahasiswa saat itu berani-berani. Demo mahasiswa UGM sampai keluar pagar kampus, itu artinya jumlah massa banyak,” ungkapnya.
Ndoro Bowo menyebutkan satu hal yang membuatnya kagum dari beberapa kali demo besar saat Anies Baswedan menjadi pemimpin aksi. Anies tidak mundur meski barisan pendemo dibubarkan aparat.
Tidak sedikit para demonstran lari kocar-kocir karena dipukuli, namun cucu pahlawan nasional Abdurrahman Baswedan ini tetap tetang. Anies terus berupaya agar aparat tidak represif.
“Pemimpin yang hebat ya seperti itu, tidak ikut lari. Kalau pun pergi, dia adalah yang terakhir meninggalkan lokasi aksi. Dan saya sudah sering menyaksikan Anies seperti itu,” ungkapnya.
Kehebatan Anies Baswedan saat memimpin aksi demonstrasi juga diungkapkan kolega lainnya, Imam Sujangi. Alumni Fakultas Farmasi UGM Yogyakarta ini menilai, Anies Baswedan pemimpin demonstran yang punya perhatian dengan peserta aksi meski belum mengenalnya.
Imam masih ingat saat ada demontrasi menolak oligarki di depan Kantor BCA Cabang Yogyakarta di Jalan Solo. Saat demonstrasi itu ada salah satu peserta aksi mendapat intimidasi dari aparat. Si pengunjuk rasa itu lalu pulang dan menangis. “Anies tanya alamat kos dan mengunjunginya. Di situ, Anies memberi kekuatan moral dan menyemangatinya,” ungkapnya.
Sumber: kbanews