BeritakanID.com - Kaharuddin, Koordinator Pusat Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) mengaku orang tuanya di Riau mendapatkan teror dari seseorang yang tidak dikenal setalah dirinya melakukan aksi demo 11 April di depan Gedung DPR RI.
Kaharudin menjelaskan, malam setelah aksi demo 11 April, ada orang tidak dikenal menanyai tetangga dimana alamat rumahnya. Orang tersebut bertujuan ingin menyampaikan ke orang tuanya ada kabar buruk soal Kahar di Jakarta.
“Tanggal 11 April malam, tetangga ada yang lihat (orang tak dikenal). Dia tanya alamat rumah dan mau menyampaikan ke orang tua bahwa Kahar ini tidak ada kabar di Jakarta. Sepertinya mau buat panik orang tua,” jelas Kaharudin seperti dilaporkan tempo.co, Rabu, 13 April 2022.
Diketahui, Kaharudin adalah mahasiswa yang paling vokal menyuarakan protes terkait penundaan pemilu sampai perpanjangan masa jabatan presiden di depan Gedung DPR RI.
Di samping itu, mahasiswa Universitas Riau tersebut menjadi perwakilan massa aksi demo menemui tiga Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco, Rahmat Gobel, dan Lodewijk F Paulus, serta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Sebelum aksi demo digelar, Kaharudin mengaku sempat mendapat ancaman akan dicelakai sebelum demo, Senin 11 April 2022. Ancaman dan teror tersebut datang dari telepon orang yang tidak dikenalnya.
Selain itu, akun media sosial Instagram Kaharuddin pun diretas sejak Kamis 7 April 2022 sampai sekarang. Setelah diretas, diketahui akun miliknya tersebut menyebarkan informasi pembatalan aksi demo 11 April.
“Kemarin sudah saya laporkan ke Safenet (soal peretasan),” ujarKaharuddin.
Meskipun selama ini setiap BEM SI melakukan aksi nasional sering terjadi pengancaman, namun Kehar menyebut baru kali ini pelaku melakukan penggembosan dengan membuat orang tua demo panik dan khawatir.
Selain dirinya, beberapa anggota BEM SI juga mendapat berbagai macam aksi teror sebelum aksi demo dimulai.
Sumber: terkini
