BeritakanID.com - Sinyal kenaikan harga Pertalite, listrik, dan elpiji 3 kg dari Menteri ESDM, Arifin Tasrif menuai banyak kritik dari masyarakat. Salah satu yang mengkritik kebijakan ini yakni pengguna media sosial dengan nama Maria A. Alcaff. Maria mengatakan bahwa mumpung rakyat belum mati, kebijakan semacam ini akan terus diambil.
Maria menilai kebijakan yang diambil pemerintah tidak pro rakyat dan terkesan menyengsarakan rakyat dengan dinaikkannya beberapa harga kebutuhan seperti gas elpiji dan BBM.
Narasi kritikan satire Maria A. Alcaf ditulis melalui sebuah cuitannya di media sosial twitter, sebagaimana dilihat pada, Kamis 14 April 2022.
Sinyal kenaikan harga Pertalite, listrik, dan elpiji 3 kg dari Menteri ESDM, Arifin Tasrif menuai banyak kritik dari masyarakat. Salah satu yang mengkritik kebijakan ini yakni pengguna media sosial dengan nama Maria A. Alcaff. Maria mengatakan bahwa mumpung rakyat belum mati, kebijakan semacam ini akan terus diambil.
Maria menilai kebijakan yang diambil pemerintah tidak pro rakyat dan terkesan menyengsarakan rakyat dengan dinaikkannya beberapa harga kebutuhan seperti gas elpiji dan BBM.
Narasi kritikan satire Maria A. Alcaf ditulis melalui sebuah cuitannya di media sosial twitter, sebagaimana dilihat pada, Kamis 14 April 2022.
“Bagus pak, terusin pak, elpiji 12kg walaupun sudah naik 2 kali sejak akhir tahun 2021 lalu maret 2022, naikin lagi pak. Giliran yang 3kg ya. Listrik, Pertalite, apalagi? Mumpung rakyat belum mati, terusin pak”, tulis Maria dalam sebuah cuitannya.
Sebelumnya, Menteri ESDM menyampaikan kepada anggota DPR RI , harga Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite dan listrik akan mengalami kenaikan harga. Hal ini dipengaruhi oleh kenaikan harga minyak mentah dunia.
Arifin menjelaskan harga minyak akan terus naik akibat konflik antara Rusia dan Ukraina. Harga minyak mentah Indonesia mencapai 98,4 dolla AS per barel di bulan Maret 2022.
Dia menyamoaikan bahwa angka itu jauh dari asumsi APBN 2022 yang hanya 63 dollar AS per barel. Lalu harga CP Aramco LPG juga mencapai 839,6 dollar AS per metrik ton, jauh diatas asumsi awal pemerintah yaitu 569 dollar AS per metrik ton.
Salah satu strategi yang digunakan pemerintah kata Arifin, dalam menghadapi kenaikan harga minyak dunia yakni menaikkan harga pertalite dan tarif listrik.
Starategi jangka pendek di sektor BBM salah satunya perubahan jumlah kuota jenis BBM tertentu (JBT) solar, minyak tanah, dan JBKP pertalite dan penyesuaian harga BBM non subsidi.
Untuk kuota solar bersubsidi diusulkan bertambah sekitar 2,29 juta kila liter (kl) menjadi 17,39 juta kl, minyak tanah bertambah 0,10 juta kl menjadi 0,58 juta kl, dan pertalite bertambah 5,45 juta kl menjadi 28,50 juta kl.
“Dalam jangka menengah dan Panjang kita akan melakukan optimalisasi campuran bahan bakar nabati dalam solar, penyesuaian harga pertalite, minyak solar dan mempercepat bahan bakar pengganti antara lain KBLBB, BBG, bioethanol, BioCNG, dan lain-lain”, kata Arifin, dikutip dari laman KompasTv.
Sumber: terkini
