BeritakanID.com - Gara-gara main investasi yang tak jelas juntrungannya, masalah malah jadi panjang.
Seorang pria berinisial H di Menpawah, Kalimantan Barat dianiaya oleh rekannya sendiri berinisial A.
Bahkan, A membawa temannya yang mengaku polisi untuk membantu menghajar H.
Elis (23), kekasih H, bercerita awalnya H dan A ini main investasi trading bernama Binomo.
Mereka mengeluarkan uang dari kocek masing-masing.
Kata Elis, A memberikan uang sebesar Rp 100-an juta.
"Si A bilang mau support dia. A kasih duit ke H," katanya kepada TribunJakarta.com di sebuah hotel di kawasan Tamansari, Jakarta Barat pada Jumat (22/4/2022).
Awalnya, mereka mendapatkan untung dari hasil investasi binomo.
Namun, ternyata hanya manis di awal saja. Investasi itu nyatanya terus-terusan bikin mereka buntung.
"Awalnya ada hasilnya. H dapat Rp 20 juta doang, si A dapat Rp 33 juta. Ini juga A yang hitung sendiri," lanjutnya.
Masalah kemudian timbul ketika H sudah tak main investasi itu lagi setelah bulan Februari silam, tepatnya setelah Imlek.
Si A merasa dirugikan dan marah. Ia menuduh H membawa kabur duitnya.
Dijebak
Di Kalimantan Barat, si H ini tak punya pekerjaan tetap.
Saat lagi nganggur, ia dihubungi oleh seseorang dari yang menawarkan pekerjaan.
Orang itu, berinisial W memintanya datang ke Jakarta.
"W nawarin kerja sama H. Si H ini enggak tahu kalau W suruhannya A. Dijebak bilangnya ditawarin tempat tinggal, semua keperluannya dibeliin. Tapi malah tiket pesawat H sendiri yang beli," kata Elis.
Elis bersama H pergi menuju ke Jakarta.
Hotel pun ternyata H harus mengeluarkan duit sendiri.
Setibanya di Jakarta, H memberikan alamat hotel di kawasan Cideng kepada W.
W mengajak H ketemuan di sebuah restoran di kawasan Hayam Wuruk pada Rabu (20/4/2022).
"Ternyata di belakang si W ada A. Sudah sampai satu jam, H tidak pulang-pulang ke hotel. Kata H dia dijebak orangnya si A," kata Elis.
Di sana H diminta untuk segera mengembalikkan uang sebesar Rp 100 juta yang digunakan untuk main investasi dalam kurun waktu 1 jam.
Karena tak bisa mengembalikkan, terjadi lah penganiayaan kepada H.
H ditampar kencang sekali oleh A dan disundut rokok.
"Dia bawa polisi juga. Polisi itu ikut mukul sebelum dibawa ke kantor polisi, terus hp saya i phone disita sama polisi. Sampai sekarang belum dibalikkan," ceritanya.
Mendapatkan kekerasan fisik, Elis pun membuat laporan kepada pihak kepolisian.
Ia berharap kasus ini bisa segera diproses.
Dihubungi secara terpisah, Kanit Reskrim Polsek Metro Tamansari, AKP Roland mengaku sudah menerima laporan itu pada Jumat (22/4/2022).
"Sudah kami terima laporannya. Akan kami selidiki," pungkasnya.
Sumber: tribun