Amerika Serikat Menyumbang Dana Sebesar Rp7,1 Triliun Untuk Pemerintahan Ukraina

Amerika Serikat Menyumbang Dana Sebesar Rp7,1 Triliun Untuk Pemerintahan Ukraina

BeritakanID.com - Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen mengumumkan akan memberikan bantuan kepada Ukraina senilai USD500 juta atau Rp7,1 triliun guna membantu berjalannya pemerintahan Ukraina.

Setelah melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal, Janet Yellen menjelaskan bahwa saat ini keadaan Ukraina sangatlah mendesak dan pihak Amerika akan langsung mencairkan dana Rp7,1 triliun ini agar pemerintahan Ukraina tetap hidup.

“Kebutuhan Ukraina sangat mendesak, dan kami berencana untuk menyebarkan bantuan langsung ini ke Ukraina sesegera mungkin,” ujar Yellen dilansir dari sindonews.com bersumber dari Reuters, Jumat 22 April 2022.

“Kami tahu ini hanyalah awal dari apa yang Ukraina perlukan untuk dibangun kembali, dan saya berkomitmen untuk bekerja dengan Kongres dan sekutu serta mitra internasional kami untuk membangun dukungan ini dalam jangka menengah dan panjang,” imbuhnya.

Dana dari Amerika Serikat ini nantinya akan dipakai untuk membayar gaji pegawai pemerintah, pensiunan serta membiayai dana sosial yang nantinya digunakan untuk menghindari krisis kemanusiaan akibat dari perang antara Rusia dan Ukraina ini.

Menurut Janet Yellen pihak Amerika Serikat masih mencoba untuk meminta bantuan tambahan lain demi menolong Ukraina. Ia akan mengajukan permohonan bantuan kepada para anggota parlemen.
“Kita harus menemukan cara untuk memenuhi kebutuhan Ukraina,” ungkapnya.

Kristalina Geogieva selaku Direktur Pelaksana IMF menilai bahwa pemerintah Ukraina akan membutuhkan bantuan sebesar USD5 miliar per bulan untuk bisa menjaga keadaan ekonomi agar tetap beroperasi dan mengisi kesenjangan dalam tiga bulan kedepan.

Sedangkan Bank Dunia sendiri berpendapat bahwa faktanya sudah setengah bisnis di Ukraina yang ditutup.

Bisnis yang masih berjalan hingga saat ini adalah mereka yang melakukan bisnisnya dibawah kapasitas dan PDB tahun ini diperkirakan akan runtuh sebesar 45 persen karena invasi Rusia.

Sumber: terkini

TUTUP
TUTUP